
Gagal napas adalah kondisi kegawatan medis akibat gangguan serius pada sistem pernapasan yang membuat tubuh kekurangan oksigen. Jika terlambat ditangani, gagal napas dapat menyebabkan kerusakan fungsi organ hingga kematian.
Gagal napas terjadi ketika sistem pernapasan tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menyalurkan oksigen ke dalam darah dan organ tubuh, serta mengeluarkan karbon dioksida dari dalam darah.
Kondisi ini membuat tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan hampir seluruh organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan otak, tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Selain itu, karbon dioksida yang menumpuk dalam tubuh akibat gagal napas akan berubah menjadi racun dan mengakibatkan kerusakan jaringan serta organ tubuh.
Gagal napas dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
Tak hanya itu, beberapa kondisi lain, seperti keracunan, overdosis obat, sleep apnea, dan ketoasidosis diabetik, juga dapat menyebabkan gagal napas.
Ada beberapa gejala yang bisa dikenali ketika seseorang mengalami gagal napas, yaitu:
Seseorang yang mengalami gagal napas perlu segera ditangani oleh dokter di IGD rumah sakit. Setelah pertolongan pertama diberikan dan kondisi pasien sudah stabil, pasien akan mendapatkan perawatan lebih lanjut di unit perawatan intensif (ICU).
Saat mengalami gagal napas, penderita kondisi gawat tersebut perlu mendapatkan bantuan pernapasan melalui:
Saat alat bantu pernapasan diberikan, dokter juga akan memberikan obat-obatan guna mengatasi berbagai kondisi atau penyakit yang menyebabkan gagal napas. Jika disebabkan oleh pneumonia atau sepsis, maka dokter akan memberikan antibiotik guna mengatasi infeksinya.
Bila dipicu oleh asma atau penyempitan jalan napas, obat yang diberikan adalah bronkodilator untuk melegakan pernapasan. Sementara, jika gagal napas disebabkan oleh pembengkakan paru, akan diberikan obat golongan diuretik untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru.
Tingkat kesembuhan pasien gagal napas tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, penyebab yang mendasarinya, seberapa cepat pasien mendapat penanganan, dan ada tidaknya penyakit atau komplikasi yang menyertai.
Kondisi gagal napas yang tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin berisiko tinggi menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada berbagai organ tubuh. Organ tubuh tersebut meliputi:
Gagal napas bisa menyebabkan fibrosis paru, pneumothorax, dan gagal napas kronis. Pada pasien gagal napas yang memiliki penyakit paru kronis, alat bantu napas mungkin akan perlu digunakan seumur hidup guna membantu mencukupi kebutuhan oksigennya.
Gagal napas dapat memicu terjadinya serangan jantung, gagal jantung, dan kelainan irama detak jantung (aritmia) akibat kekurangan oksigen pada jantung.
Gagal napas yang membuat oksigen dalam tubuh berkurang bisa menyebabkan gagal ginjal akut. Fungsi ginjal yang rusak dan terganggu ini dapat memperparah kondisi gangguan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa.
Kekurangan oksigen akibat gagal napas bisa menyebabkan sel-sel di otak mengalami kerusakan. Kondisi ini juga dapat membuat penderitanya mengalami koma yang dapat berujung pada kematian.
Komplikasi lainnya yang bisa terjadi akibat gagal napas adalah gangguan pada sistem pencernaan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya perdarahan pada saluran cerna, seperti lambung dan usus.
Gagal napas yang terlambat ditangani dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh secara permanen. Oleh karena itu, jika Anda merasa sesak napas disertai dengan gejala gagal napas, segera pergi ke IGD rumah sakit agar bisa mendapatkan pemeriksaan dan penanganan oleh dokter.