Berita Kesehatan
Apa itu Sialolithiasis
Kamis, 10 Mar 2022 13:57:29

Setiap harinya, kelenjar ludah yang berada di dalam rongga mulut bekerja untuk menghasilkan air liur yang berfungsi untuk mencerna makanan, membersihkan dan melindungi mulut, serta mencegah masalah gigi dan gusi. Layaknya bagian lain dalam tubuh, fungsi kerja kelenjar air liur juga dapat terganggu, salah satunya karena sialolithiasis.

Apa itu sialolithiasis?

Sialolithiasis adalah kondisi ketika zat yang terkandung dalam kelenjar air liur mengalami pengerasan atau pembentukan batu. Pengendapan zat kimia tersebut dapat menyebabkan pembengkakan dan penyakit pada kelenjar air liur.

Sebagian besar batu-batu yang terbentuk terdiri dari kalsium, magnesium, kalium, dan amonium. Pembentukan batu biasanya hanya terjadi pada satu kelenjar, tetapi ada pula pembentukan batu juga yang terjadi secara berkelompok.

Beberapa kasus sialolithiasis dapat sembuh dengan pengobatan antibiotik, sementara lainnya membutuhkan terapi yang lebih serius, termasuk operasi.

Gejala sialolithiasis

Biasanya, gejala baru terasa ketika Anda makan atau minum, sebab pada saat inilah kelenjar merangsang aliran air liur untuk membantu pencernaan makanan. Beberapa gejalanya termasuk:

  • benjolan di bawah lidah yang terasa sakit,
  • kesulitan saat membuka mulut,
  • nyeri yang menyiksa sehingga menimbulkan kesulitan saat mengunyah dan menelan,
  • air liur terasa berpasir,
  • mulut kering, serta
  • nyeri dan bengkak di sekitar telinga atau bawah rahang.

Biasanya gejala dapat mereda dalam beberapa jam setelah pasien selesai makan.

[article-spotlight]

Ada pula jenis lain dari sialothiasis, yaitu sialadenitis. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti kemunculan benjolan di pipi atau di bawah dagu, serta keluarnya nanah dari dalam mulut dengan bau yang tajam.

Bila penyakit disertai dengan infeksi, pasien bisa saja mengalami demam, kelelahan, sakit kepala, dan munculnya warna kemerahan di sekitar kelenjar yang terdampak.

Kemungkinan ada tanda-­tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda telah merasakan beberapa gejalanya atau memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, periksakan diri ke dokter.

Apa penyebab pembentukan batu kelenjar ludah?

Pada dasarnya, sialolithiasis dapat terjadi akibat pengapuran batu yang memblokir kelenjar liur. Di dalam tubuh, terdapat tiga pasang kelenjar liur, yaitu kelenjar parotis, submandibular, dan sublingual.

Ketiga kelenjar tersebut bekerja untuk memproduksi air liur. Terjadinya pengapuran batu di salah satu atau lebih kelenjar ini dapat menimbulkan gejala-gejala yang menyakitkan.

Sialolithiasis paling sering disebabkan oleh dehidrasi. Kurangnya kadar air pada air liur dapat membuat kalsium dan fosfat di dalam kelenjar air liur membentuk batu.

Ada pula kondisi medis lainnya yang dapat menjadi penyebab sialothiasis. Infeksi bakteri streptokokus atau stafilokokus misalnya, dapat menyebabkan sialadenitis, yakni infeksi pada kelenjar ludah.

Virus flu, gondong, coxsackie, echovirus, dan cytomegalovirus juga dapat menyebabkan infeksi pada kelenjar liur. Kondisi lain yang juga dapat menyebabkannya yakni tumor kelenjar ludah, kanker kelenjar ludah, dan sindrom Sjogren.

Bagaimana sialolithiasis didiagnosis?

Diagnosis sialolithiasis diawali dengan pemeriksaan fisik dasar berdasarkan riwayat kesehatan Anda dan gejala yang timbul. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa kepala, leher, serta bagian dalam mulut Anda.

Pada beberapa kasus, penyebabnya dapat ditemukan dengan jelas sehingga tidak memerlukan tes lanjutan. Namun bila diagnosisnya belum pasti, maka dokter akan merujuk Anda untuk melakukan tes pencitraan, misalnya melalui metode sialograph.

Pada metode ini, dokter menyuntikkan pewarna ke dalam saluran air liur. Tindakan ini bertujuan untuk memperjelas gambaran kondisi kelenjar air liur Anda yang akan ditampilkan dengan bantuan sinar-X.

Biposi jaringan juga dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya penyakit autoimun yang memengaruhi fungsi kelenjar liur.

Terkadang, dokter melakukan rontgen gigi gigi (bisa juga dengan CT scan atau MRI) untuk menemukan batu yang memblokir kelenjar liur. Dokter bedah kemudian dapat melakukan bedah mikro untuk mengangkat batu tersebut.

Bagaimana cara mengobatinya?

Pengobatan sialolithiasis tergantung dari penyakit atau kondisi kesehatan yang mendasarinya dan tingkat keparahannya. Misalnya, sialolithiasis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik.

Jika Anda memiliki kista atau tumor di kelenjar liur, dokter dapat menganjurkan Anda menjalani bedah untuk mengangkatnya. Tumor yang bersifat kanker dapat diobati dengan radioterapi.

Namun, terapi radiasi dapat menyebabkan mulut kering yang dapat membuat Anda tidak nyaman dan mengganggu pencernaan. Karena itulah dokter biasanya menyarankan Anda untuk lebih banyak minum air putih dan menghindari makanan bergaram selama menjalani pengobatan.

Selain mendapatkan perawatan medis, Anda juga harus melakukan beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat membantu pengobatan.

Jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan rajin sikat gigi dua kali sehari, ditambah dengan membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang khusus. Setelahnya, berkumurlah dengan air garam.

Berita Kesehatan Lainnya