Berita Kesehatan
Bakteri di Mulut yang Membahayakan Kesehatan
Kamis, 11 Nov 2021 11:33:39

Ada sekitar 6 miliar bakteri dengan ratusan spesies yang berbeda, sebagian besar bakteri ternyata tidak selalu menyebabkan masalah kesehatan. Namun, jika tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, akan timbul berbagai gangguan kesehatan akibat bakteri. Untuk tahu selengkapnya mengenai bakteri yang ada di dalam mulut, simak di bawah ini.

Seperti apa perkembangan bakteri di mulut?

Menurut British Dental Journal, ada lebih dari 700 spesies bakteri yang berkoloni di mulut dan gigi manusia.

Rata-rata manusia menelan air liur sebanyak 1 liter (1.000 ml) per harinya. Dalam 1 ml terkandung 100 juta mikroba, berarti akan terdapat 100 miliar mikroba dalam 1.000 ml air liur yang kita telan.

Perlu kita ketahui bahwa mikroba yang hidup di mulut ada sebanyak 20 miliar pada awalnya, dan akan berlipat ganda dalam 24 jam sebanyak 5 kali lipat, yaitu menjadi 100 miliar setiap harinya.

Jika tidak rajin menggosok gigi, mikroorganisme oral yang mulanya berjumlah 20 miliar akan menjadi 100 miliar. Jumlah itu bukan merupakan jumlah yang pasti, namun untuk menggambarkan bagaimana bakteri bisa berkembang semakin banyak.

Kebanyakan orang belum menyadari bahayanya bakteri yang ada di dalam mulut. Bakteri-bakteri tersebut sebenarnya tak akan bermasalah jika jumlahnya seimbang dan hidup harmonis.

Namun kemunculan gangguan kesehatan di mulut seperti karies (gigi berlubang), penyakit gusi parah (periodontitis), atau infeksi hampis selalu disebabkan oleh keberadaan bakteri. Di bawah ini merupakan hal-hal yang dapat memicu perkembangan bakteri.

  • Suhu
  • Potensial REDOX atau anaerobiosis (bentuk kehidupan yang berkelanjutan tanpa adanya oksigen)
  • pH (tingkat asam basa)
  • Nutrisi
  • Pertahanan tubuh
  • Kondisi genetik tubuh
  • Zat antimikroba & inhibitor (penghambat)

Jenis-jenis bakteri di mulut yang membahayakan

Dari sekian banyak bakteri, ada yang tergolong bakteri baik dan bakteri jahat. Berikut ini adalah jenis-jenis bakteri yang paling sering menimbulkan masalah kesehatan, khususnya di mulut.

  • Phorphyromonas: P. gingivalis, patogen periodontal utama
  • Pevotella: P. intermedia, pantogen periodontal
  • Fusobacterium: F. nucleatum, periodontal pathogen
  • Antinobacillus/Aggregatibacter: A. actinomycetemcomitans, tergabung dalam periodontitis agresif
  • Treponema: T. denticola, kelompok penting dalam kondisi periodontal akut, seperti ANUG
  • Neisseria
  • Veillonella
  • Apa saja penyakit yang dapat muncul akibat bakteri di mulut?

    Dari beragam jenis bakteri tersebut, berbagai macam penyakit juga dapat timbul. Namun, jangan salah. Tidak hanya mulut yang bisa terkena penyakit karena bagian tubuh lain juga dapat terpengaruh oleh bakteri dari mulut.

    Berikut adalah penyakit yang paling sering muncul akibat infeksi bakteri dari mulut.

    1. Periodontitis

    Periodontitis merupakan infeksi rongga mulut yang sering dijumpai di masyarakat. Periodontitis dianggap sebagai penyakit nomor dua di dunia setelah pembusukan gigi.

    Periodontitis sebagian besar disebabkan oleh iritasi bakteri patogen spesifik seperti phorphyromonas gingivalis, prevotella intermedia, bacteriodes forsytus, dan actinobacillus actinomycetemcomitans.

    Tingkat keparahan dan peningkatan kemunculan periodontitis dapat meningkat pada orang yang mengidap diabetes dan akan lebih buruk apabila diabetes kurang terkontrol.

    Periodontitis dapat memperburuk diabetes dengan mengurangi kontrol glikemik (pengontrol peningkatan gula darah).

    2. Penyakit jantung

    Orang yang memiliki risiko periodontitis juga akan berisiko terkena penyakit jantung. Namun, jika orang tersebut sudah terkena periodontitis akibat bakteri di mulut, ia akan berisiko 2 kali lipat terkena penyakit jantung.

    Peran infeksi dan peradangan pada aterosklerosis (kondisi penyempitan pembuluh darah) semakin jelas.

    Peradangan periodontitis kronis adalah salah satu infeksi pada manusia yang paling umum dengan sebanyak 10-15% populasi mengalami kelanjutan dari penyakit periodontal, yaitu penyakit jantung.

    Dalam konteks penyakit jantung, individu dengan periodontitis dilaporkan memiliki peningkatan risiko penyakit, termasuk koroner, stroke, infark miokard (serangan jantung), dan aterosklerosis.

    Selanjutnya penelitian menunjukkan bahwa beban bakteri P. gingivalis, A. actinomycetemcomitans, T .denticola, dan Tannarella forythia dalam sampel plak subgingiva dapat dikaitkan dengan penebalan intima-media (disfungsi pembuluh koroner jantung).

    Kondisi kronis peradangan dan beban terhadap mikroba juga dapat membuat seseorang menjadi rentan terkena penyakit jantung yang disebabkan infeksi lain oleh bakteri Chlamydia pneumoniae.

    Berita Kesehatan Lainnya