Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh menghirup serat-serat asbes. Asbes adalah produk mineral alami yang tahan terhadap panas dan korosi. Asbes sering digunakan untuk pembuatan genteng, campuran semen maupun ubin lantai.
Kontak yang terjadi dalam jangka waktu lama dengan serat-serat ini dapat menyebabkan jaringan parut paru-paru dan sesak napas. Gejala-gejala asbestosis berkisar dari ringan hingga berat. Namun, gejala biasanya tidak muncul sampai bertahun-tahun setelah paparan berulang-ulang. Untuk itu, dokter perlu mendiagnosisnya dengan tes-tes berikut ini.
Asbestosis bisa sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya mirip dengan banyak jenis penyakit pernapasan lainnya. Melansir dari Mayo Clinic, tes berikut ini perlu dilakukan untuk mendeteksi asbestosis, yaitu:
1. Pemeriksaan Fisik
Sebagai bagian dari evaluasi, dokter perlu menanyakan riwayat kesehatan, pekerjaan dan risiko pajanan terhadap asbes. Selama pemeriksaan fisik, dokter menggunakan stetoskop untuk mendengarkan paru-paru untuk menentukan apakah ada bunyi berderak saat kamu menghirup napas.
2. Tes Pencitraan
Tes pencitraan bertujuan untuk melihat kondisi paru-paru melalui gambar yang dihasilkan. Beberapa jenis tes pencitraan yang bisa dilakukan, yaitu:
3. Tes Fungsi Paru
Tes-tes fungsi paru bertujuan untuk menentukan seberapa baik paru-paru masih berfungsi. Tes fungsi paru dilakukan dengan mengukur seberapa banyak udara yang bisa ditahan paru-paru dan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Selama pengujian, kamu diminta untuk meniup sekuat-kuatnya ke perangkat pengukur udara yang disebut spirometer. Tes fungsi paru yang lebih lengkap dapat mengukur jumlah oksigen yang ditransfer ke aliran darah.
4. Pengujian Cairan dan Jaringan
Dalam beberapa situasi, dokter mungkin membutuhkan sampel cairan dan jaringan untuk mengidentifikasi serat asbes atau sel-sel abnormal. Untuk mendapatkan sampel tersebut, dokter mungkin akan melakukan tes berikut ini :
Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk memperbaiki kerusakan akibat asbestosis. Meski begitu, ada langkah-langkah tertentu untuk membantu memperlambat perkembangan penyakit dan meredakan gejala. Menghindari paparan asbes lebih lanjut dan iritan lainnya seperti asap rokok akan membantu memperlambat perkembangan penyakit.Â