Inhalasi gas hidrogen menjadi pembicaraan beberapa peneliti dunia dalam metode perawatan membantu penyembuhan pasien pandemi COVID-19. Hal ini diketahui dari pernyataan seorang pakar farmasi di sebuah situs jurnal penelitan researchgate.Â
Â
Situs penelitian ini menampilkan diskusi para peneliti dari berbagai negara yang membahas potensi hidrogen untuk membantu pengobatan Covid-19 yang dinilai murah dan efektif. Diskusi tersebut diawali oleh dr. Duried Alwazeer seorang peneliti dari Redox Reserch Center dan Associate Profesor Department of Food Engineering di Iğdır Üniversitesi yang menyatakan bahwa di tahun 2007 banyak penelitian dilakukan untuk menggunakan gas hidrogen sebagai agen terapeutik pada berbagai penyakit, serta berbagai penelitian yang melaporkan efek perlindungan hidrogen terhadap kerusakan paru iradiasi dan perbaikan cedera paru hiperoksik. Ia lantas mengajak rekan-rekan ahli yang bekerja di patologi virus untuk menguji kemungkinan aplikasi hidrogen sebagai pengobatan COVID-19 yang potensial dan murah.
Â
Â
Pesan ini langsung di sambut oleh pernyataan dr. Shirley Xiao Yu Wu seorang profesor Ilmu Farmasi, University of Toronto, Canada. Menurutnya, beberapa tim medis Cina tengah merekomendasikan penggunaan 66,6 persen hidrogen dan 33,3 persen oksigen untuk inhalasi sebagai pengobatan COVID-19, karena hidrogen dinilai aman dalam mengurangi radikal bebas dan peradangan sitokin. Hingga kini, diskusi dalam situs jurnal www.researchgate.net masih berlangsung dan menunggu hasil dari metode perawatan ini.
Â
Bagaimana sebetulnya cara kerja hidrogen dalam mengatasi infeksi virus dalam tubuh?
Â
Menurut dr Elvin Gultom, medical trainer, yang juga pembicara di berbagai seminar gaya hidup, menyatakan gas hidrogen memiliki fungsi untuk mengurangi radikal bebas dan menyeimbangkan pelepasan sitokin atau protein kecil yang berfungsi penting dalam sistem imun.Â
Â
“Sitokin juga memodulasi keseimbangan respon imun humoral dan respon imun selular. Selain berperan penting dalam sistem imun, sitokin juga dapat berperan untuk mengatasi peradangan, infeksi, kanker, dan sepsis,†ujarnya.
Â
Â
Sehingga, kata Elvin, dalam hal menanggapi penelitian tersebut, jika ada penggunaan inhalasi hidrogen pada penanganan pasien terinfeksi virus, bisa jadi fokusnya sebagai antioksidan dan juga membantu menyeimbangkan sitokin yang menjaga sistem imun, serta menjaga keseimbangan antara imun humoral dan selular sehingga daya tahan tubuh lebih maksimal.
Â
Manfaat air hidrogen diakui Leonardo Wiesan, Co-Founder LiveWell Global, perusahaan yang bergerak di bidang alat bantu kesehatan dan kecantikan sudah semakin dirasakan di Indonesia. Sebelumnya, di Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan negara-negara maju, air dan inhalasi hidrogen sudah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk menjaga kesehatan. Hidrogen sudah memiliki banyak pengujian dari berbagai penelitian yang dapat bantu penyembuhan berbagai penyakit, bantu mengusir radikal bebas dan tentu saja membantu jaga daya tahan tubuh.