Berita Kesehatan
Waspada Risiko Hidung Mampet Akibat Keseringan Pakai Obat Semprot Hidung
Sabtu, 29 Ags 2020 10:12:45

Banyak orang yang memilih menggunakan obat semprot hidung untuk mengobati alerginya daripada minum obat oral, seperti cetirizine tablet. Alasannya, obat semprot hidung dianggap lebih cepat dan efektif mengobati hidung tersumbut akibat alergi. Akan tetapi, sembarangan menggunakan obat semprot ini tanpa konsultasi dulu dengan dokter bisa menyebabkan komplikasi serius pada saluran pernapasan Anda. Bisa-bisa nanti pengobatannya mungkin lebih sulit dan mahal daripada keluhan awalnya.

Obat semprot hidung harus dipakai sesuai aturan

Obat semprot hidung adalah pilihan pengobatan yang digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat flu dan pilek sebagai gejala rhinitis alergi. Obat semprot hidung mengandung dekongestan yang bekerja cepat mempersempit pembuluh darah yang melebar sehingga Anda jadi bisa bernapas lebih lega.

Karena khasiatnya yang cepat meredakan hidung tersumbat, banyak orang memilih menggunakan obat semprot dibandingkan obat minum. Idealnya, obat ini tidak boleh digunakan lebih dari tiga kali sehari dan tidak boleh digunakan selama lebih dari lima hari berturut-turut. Jika kondisi Anda tak kunjung membaik atau malah memburuk setelah menggunakan obat ini, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Penggunaan jangka panjang obat ini dapat menyebabkan ketergantungan dan memicu penebalan pada selaput lendir hidung.

Penggunaan obat semprot hidung jangka panjang bisa sebabkan penyumbatan hidung

Seorang dokter spesialis THT di Amerika Serikat, dr. Marilene Wang mengatakan bahwa penggunaan obat semprot hidung yang terlalu sering dapat menimbulkan kondisi yang disebut rhinitis medicamentosa, kondisi penyumbatan hidung yang lebih parah. Rhinitis medicamentosa terjadi karena adanya penumpukan kandungan bahan aktif obat semprot (oxymetazoline, phenylephrine, xylometazoline, dan/ atau naphazoline) dalam hidung.

Penggunaan obat semprot yang berkepanjangan menyebabkan jaringan dalam hidung dan saluran napas Anda menjadi kebal obat, sehingga lama kelamaan obat semprot tak lagi dirasa efektif. Hal ini kemudian memicu ketergantungan yang menyebabkan Anda merasa harus menggunakan obat semprot hidung setiap saat atau meningkatkan dosisnya agar dapat meraih efek yang sama.

Itu sebabnya saat tidak disemprotkan, hidung akhirnya tersumbat lagi. Bahkan, saluran napas juga bisa membengkak melampaui ukuran normal karena bergantung pada bahan kimia yang terkandung dalam obat semprot tersebut.

Semakin lama Anda mengandalkan obat semprot, semakin besar kemungkinan Anda untuk mengalami hidung mampet kambuhan yang gejalanya mungkin lebih parah dari sebelum-sebelumnya.

Rhinitis medicamentosa mungkin bisa diobati dengan pemberian obat steroid yang didapat dari resep dokter. Namun, dalam beberapa kasus yang cukup parah, dokter mungkin menganjurkan operasi.

Itu sebabnya, selalu gunakan obat apapun jenisnya sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan. Tanyakan detailnya pada apoteker Anda untuk memastikan efek samping dan kontraindikasi yang mungkin terjadi. Jika dirasa kondisi Anda tidak membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter.