Berita Kesehatan
Hindari Pneumonia Aspirasi dengan Melakukan Langkah Pencegahan Ini
Sabtu, 30 Mei 2020 10:00:00

Ada pneumonia, ada pula pneumonia aspirasi. Pertanyaannya, sudah tahukah perbedaannya? Pasalnya, kedua kondisi penyakit ini tak serupa lho. 

Meski sama-sama bisa menginfeksi paru-paru, tetapi penyebab kedua penyakit ini berbeda. Pneumonia sering disederhanakan sebagai infeksi saluran paru-paru. Biang keladinya adalah bakteri yang bisa beragam, tetapi yang paling sering ditemui di Indonesia adalah Streptococcus pneumoniae. Lantas, bagaimana dengan pneumonia aspirasi?

Pneumonia aspirasi  lanjutan dari komplikasi aspirasi paru. Pneumonia aspirasi ini merupakan peradangan pada paru-paru (pneumonia) yang disebabkan karena masuknya benda asing ke dalam paru-paru. Biasanya, benda asing ini berupa makanan, minuman, atau hal lain yang ditelan.

Lalu, adakah cara untuk mencegah pneumonia aspirasi?

Bisa Dicegah Lewat Banyak Cara

Dalam kebanyakan kasus, pneumonia aspirasi ini akibat makanan yang salah masuk. Seharusnya makanan masuk ke dalam rongga perut, tetapi karena beberapa hal justru masuk ke paru-paru. Nah, berikut ini beberapa upaya yang bisa kita coba untuk mencegah pneumonia aspirasi. 

  • Jangan bicara bicara sambil makan, sehingga mengurangi kemungkinan tersedak;

  • Jaga kebersihan daerah gigi dan mulut;

  • Hindari tidur setelah makan yang dapat menyebabkan makanan kembali ke paru-paru;

  • Menghindari penggunaan alkohol yang dapat menyebabkan penyakit refluks asam lambung;

  • Jangan mengonsumsi makan atau minum berlebihan;

  • Pasanglah selang makan bagi yang tak bisa menelan dengan baik;

  • Lakukan fisioterapi bila bila mengalami kesulitan dalam menelan makanan;

  • Bila sakit dan diharuskan makan sambil tidur, tinggikan tempat tidur; dan

  • Hati-hati saat mengonsumsi obat yang menimbulkan kantuk.

Lantas, bagaimana dengan gejala pneumonia aspirasi?

Bukan Seperti Flu, tetapi Batuk Berdahak

Ketika seseorang terserang pneumonia, biasanya gejala bisa berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama satu-dua hari. Gejalanya seperti menyerupai flu, hanya durasinya lebih lama. Lain halnya dengan pneumonia aspirasi, dalam kebanyakan kasus pengidapnya akan mengalami batuk berdahak setelah makan. 

Namun, ada pula beberapa gejala lainnya yang mungkin dialami pengidap pneumonia aspirasi. Misalnya: 

  • Batuk dengan riak berwarna kehijauan, riak berdarah atau berbau busuk;

  • Nyeri dada;

  • Mengi;

  • Sesak napas;

  • Kelelahan;

  • Bau napas;

  • Kebiruan pada kulit;

  • Keringat berlebih; dan

  • Kesulitan menelan.

Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala di atas. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Nah, kira-kira apa jadinya bila kondisi ini dibiarkan?

Jangan Main-Main, Komplikasi Taruhannya

Bagi seseorang yang mengidap pneumonia aspirasi, jangan menganggap remeh penyakit ini, rasanya mesti harap-harap cemas. Apalagi bila kondisi ini tak segera ditangani. Mau tahu dampaknya bagi tubuh?  

Singkat kata, pneumonia aspirasi bisa memicu sederet masalah lainnya. Contohnya, komplikasi lanjutan, seperti abses paru dan bronkiektasis. Awas, kondisi ini bisa menyebabkan saluran pernapasan gagal berfungsi dan berakibat fatal. 

Abses paru sendiri merupakan infeksi bakteri pada paru-paru yang bisa menyebabkan munculnya nanah. Kondisi ini bisa memunculkan batuk berdahak yang disertai darah atau nanah. 

Sedangkan bronkiektasis lain lagi ceritanya. Kondisi ini terjadi ketika saluran bronkus mengalami kerusakan, penebalan, atau pelebaran secara permanen. Nah, yakin masih “bermain-main” dengan pneumonia aspirasi?