Kita tentu pernah mendengar pernyataan orang yang mengaku khawatir saat akan mengonsumsi makanan manis seperti cokelat atau selai karena bisa membuat giginya terasa sangat ngilu. Sebenarnya, apa sih penyebab dari hal ini?
Pakar kesehatan menyebut gigi ngilu dan gusi ngilu cenderung sulit untuk dibedakan. Jika yang terasa adalah bagian gigi dan hampir selalu terjadi saat kita makan makanan manis atau makanan lainnya, bisa jadi hal ini disebabkan oleh masalah gigi berlubang yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
Hanya saja, dalam banyak kasus, sensasi nyeri akibat mengonsumsi makanan manis seperti cokelat sebenarnya lebih sering terjadi pada gusi. Hal ini disebabkan oleh bagian gusi yang menurun atau terjadinya karies pada bagian akar gigi. Penyebab dari menurunnya gusi ini dipicu oleh kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras atau dipicu oleh radang gusi. Hal ini akan membuat sebagian akar gigi menjadi terbuka dan bisa langsung terpapar makanan, minuman, dan apapun yang masuk ke dalam mulut.
Jika makanan atau minuman ini panas, dingin, atau cenderung lengket layaknya cokelat atau makanan manis lainnya, ada kemungkinan akan merangsang sensasi nyeri yang cenderung tajam pada gigi. Jika hal ini cukup mengganggu, sebaiknya mengganti pasta gigi dan sikat gigi menjadi yang lebih lembut atau yang ditujukan untuk mengatasi masalah ngilu. Jika perlu, kita bisa meminta bantuan ke dokter.
Selain karena penyebab sebelumnya, pakar kesehatan menyebut gigi ngilu sering terjadi karena air dingin. Hal ini bisa jadi dipicu oleh masalah gigi sensitif.
Sebagai informasi, gigi sensitif adalah kondisi yang disebaban oleh menipisnya atau menghilangnya bagian terluar dari gigi sehinga membuat bagian tengah atau dentin gigi terekspos langsung.
Dentin adalah bagian gigi yang memiliki tabung berukuran kecil dan terkait dengan ujung saraf. Karena memiliki kaitan langsung dengan saraf, bagian ini rentan mengeluarkan reaksi seperti ngilu jika terpapar makanan atau minuman yang panas, dingin, manis, asam, atau yang cenderung lengket.
Selain karena kebiasaan menyikat gigi yang kurang baik atau terlalu kasar, bisa jadi masalah gigi sensitif ini disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi yang akhirnya membuat bagian leher gigi semakin terekspos. Kebiasaan menggeretakkan gigi baik itu saat sedang terjaga atau saat sedang tidur juga bisa menjadi penyebab hal ini.
Ibu hamil juga ada yang mengalami masalah gigi sensitif. Hanya saja, hal ini biasanya berlangsung dengan sementara dan lebih terkait dengan masalah hormonal selama fase kehamilan.
Kita bisa mengenali apakah terkena masalah gigi sensitif atau tidak dengan cara mencoba membuka mulut saat ada angin atau menarik napas dengan mulut dan gigi terbuka agar udara bisa langsung melewati gigi. Jika kita merasakan sensasi ngilu yang terasa tajam, besar kemungkinan kita mengalami masalah kesehatan ini.
Pakar kesehatan menyebut masalah gigi ngilu sering terjadi pada mereka yang berusia 20 hingga 40 tahun. Kaum hawa cenderung lebih sering mengalaminya daripada kaum pria. Seringkali hal ini terjadi saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
Masalahnya adalah sangat sedikit orang dengan masalah gigi sensitif yang memeriksakan kondisinya ke dokter gigi. Kebanyakan cenderung membiarkannya begitu saja. Padahal, jika sampai dibiarkan, bisa memicu peradangan pada jaringan saraf atau pembuluh darah yang ada di dalam gigi yang bisa membuat gigi menjadi mati atau membuat bakteri masuk ke dalam leher gigi yang bisa membahayakan ginjal atau jantung.