Dokter paru adalah seorang dokter yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis dan menangani gangguan kesehatan pada sistem pernapasan, termasuk paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Dalam istilah medis, dokter spesialis ini dikenal juga dengan sebutan pulmonolog.
Untuk menjadi dokter spesialis paru (Sp.P), seorang dokter umum harus menjalani masa residensi atau program pendidikan dokter spesialis selama sekitar 8 semester. Setelah menyelesaikan masa residensi, dokter paru dapat bekerja secara mandiri dengan membuka praktik pribadi atau menjadi bagian dari tim dokter di rumah sakit.
Pada dasarnya, tugas pokok atau peran dokter paru adalah mendiagnosis dan menentukan jenis pengobatan yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan sistem pernapasan, khususnya saluran pernapasan bagian bawah yang meliputi trakea, bronkus, dan paru-paru.
Guna mempermudah proses penanganan pasien, bidang pulmonologi terbagi menjadi beberapa divisi, yaitu:
Divisi pulmonologi secara khusus mendiagnosis dan memberikan tindakan medis nonbedah untuk menangani masalah pada saluran pernapasan yang umumnya bersifat darurat.
Beberapa kondisi yang dapat ditangani meliputi gangguan saluran napas, efusi pleura, batuk kronis, batuk darah, henti napas, tumor, dan pneumothorax.
Dalam divisi ini, peran dokter paru fokus dalam mengobati pasien yang mengalami penyempitan saluran pernapasan. Jenis penyakit yang biasanya menyebabkan penyempitan saluran pernapasan adalah asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Dokter spesialis paru ini bekerja secara khusus menangani penyakit paru akibat paparan senyawa kimia atau partikel berbahaya, baik di lingkungan rumah atau lingkungan kerja. Misalnya, serat asbes dan debu silika yang dapat menyebabkan penyakit asbestosis dan silikosis.
Divisi pulmonologi ini berfokus dalam menangani beragam penyakit paru interstisial dan masalah saluran pernapasan bagian bawah, termasuk paru-paru, yang disebabkan oleh gangguan autoimun.
Peran dokter paru ini fokus pada penanganan gangguan saluran pernapasan bagian bawah yang diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, dan jamur. Penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi ini adalah TB paru, bronkitis, pneumonia, dan COVID-19.
Divisi onkologi toraks lebih mengkhususkan diri dalam penanganan pasien yang mengalami tumor dan kanker di saluran pernapasan bawah. Biasanya, divisi ini akan memberikan pengobatan dengan menggunakan metode bedah atau operasi dan kemoterapi.
Dalam melakukan pembedahan, divisi onkologi toraks tidak bekerja sendiri, melainkan menjadi bagian dari tim dokter di rumah sakit.
Berikut ini adalah beberapa daftar penyakit dan kondisi yang dapat ditangani oleh dokter paru:
Anda dapat menemui dokter paru setelah mendapat arahan atau rujukan dari dokter umum. Selain itu, Anda juga bisa memeriksakan diri ke dokter paru jika mengalami beberapa gejala terkait gangguan saluran pernapasan, seperti:
Dokter paru akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang guna memastikan penyebab munculnya gejala-gejala tersebut dan menentukan diagnosis penyakit yang Anda alami.
Berdasarkan standar kompetensi keterampilan dokter paru, berikut ini adalah beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan dokter spesialis paru:
Ada beberapa pemeriksaan fisik umum yang dapat dilakukan dokter paru, seperti inspeksi dada, palpasi dada, perkusi dada, dan auskultasi dada.
Pemeriksaan pendukung umumnya diperlukan untuk memastikan diagnosis penyakit. Beberapa jenis pemeriksaan pendukung yang dapat dilakukan dokter paru adalah tes spirometri dan pungsi pleura atau pengambilan cairan pleura di paru-paru.
Dokter paru juga memiliki kemampuan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang, seperti tes pemindaian paru yang meliputi foto Rontgen dada, CT scan, dan MRI rongga dada. Selain itu, dokter paru juga dapat menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan rapid test dan test PCR.
Dokter paru juga memiliki kewenangan klinis dalam melakukan tes fungsi paru, bronkoskopi, uji oksimetri, torakosentesis, sleep study terkait gangguan saluran pernapasan, biopsi, lobektomi, manajemen jalan napas, serta trakeostomi.
Tindakan yang dapat dilakukan di bidang ini dapat berupa dekompresi jarum, fasilitasi napas buatan, pemasangan water seal drainage (WSD), terapi inhalasi dan nebulisasi, serta terapi oksigen.
Sebelum bertemu dengan dokter paru, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan guna mempermudah dokter paru dalam mendiagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat, yaitu:
Dalam memilih dokter paru, Anda bisa minta rekomendasi dari dokter umum yang memeriksa Anda atau dari kerabat. Selain hal-hal di atas, bila Anda ingin memanfaatkan BPJS atau asuransi, pastikan rumah sakit tersebut telah bekerja sama dengan BPJS atau penyedia asuransi yang Anda miliki.
Jika Anda mengalami gejala gangguan pernapasan yang berkepanjangan, sebaiknya jangan tunda konsultasi ke dokter, termasuk ke dokter paru. Konsultasi ini bisa dilakukan dari mana saja melalui Chat Bersama Dokter. Makin cepat pemeriksaan dilakukan, makin cepat pula penyakit Anda terdeteksi sehingga dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai.