Tidak hanya untuk berbicara, mulut juga merupakan pintu utama bagi zat gizi yang masuk ke tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui macam-macam penyakit mulut supaya Anda bisa lebih waspada.
Berikut beberapa penyakit mulut yang kerap terjadi pada manusia.
Penyakit mulut satu ini ditandai dengan munculnya lesi atau bercak putih keabu-abuan. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada pria dengan usia di atas 50 tahun.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko leukoplakia yakni:
Jika dibiarkan saja, leukoplakia dapat menyebabkan kanker mulut. Terlebih lagi jika lesi yang muncul tidak juga hilang, bahkan setelah dua minggu masa pengobatan.
Pada kondisi tersebut, dokter akan melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan dan memastikan ada-tidaknya sel kanker.
Penyakit mulut tidak hanya menyerang gigi dan gusi, tetapi juga kesehatan lidah Anda. Salah satu penyakit yang menyerang lidah ialah glositis.
Glositis akan membuat lidah Anda membengkak, terasa nyeri, dan meradang. Permukaan lidah yang tadinya bertekstur juga akan menjadi halus dan mengilap.
Kondisi ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal berikut.
Glositis terbagi menjadi empat jenis, yaitu atrophic glossitis, median rhomboid glossitis, geographic tongue, dan burning tongue syndrome.
Selain disebabkan oleh kebiasaan merokok, kanker mulut juga bisa disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), virus Epstein Barr (EBV), kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga, dan faktor keturunan.
Anda perlu mewaspadai adanya kanker mulut jika melihat gejala berikut.
Untuk memastikan keberadaan sel kanker pada mulut Anda, dokter akan menyarankan tes tambahan seperti endoskopi, biopsi, rontgen gigi, atau pemeriksaan MRI.
Noma ditemukan pada anak-anak berusia 2–5 tahun yang kekurangan gizi atau tinggal di daerah yang sanitasinya kurang baik. Penyakit ini membuat selaput lendir mulut dan beberapa jaringan lainnya rusak.
Dilansir dari laman Medline Plus, belum diketahui penyebab pasti noma. Namun, diduga kuat noma diakibatkan oleh infeksi suatu bakteri.
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko noma yaitu:
Seorang anak yang mengidap noma mungkin juga menderita beberapa penyakit, seperti demam berdarah, tuberkulosis, atau kanker.
Lichen planus merupakan penyakit peradangan kronis yang menyerang kulit, kuku, dan lapisan mulut (oral lichen planus).
Oral lichen planus ditandai dengan munculnya bercak atau garis putih yang menyerupai renda di dalam mulut. Kondisi ini biasa disertai dengan pembengkakan pada gusi dan sensasi terbakar.
Penyebab utama lichen planus ialah serangan sistem kekebalan tubuh terhadap selaput lendir atau sel kulit.
Risiko penyakit mulut ini bisa semakin besar karena beberapa faktor, di antaranya:
Luka pada bagian mulut akibat tergigit, olahraga, atau terjatuh kerap disebut sebagai trauma mulut.
Mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki banyak suplai darah. Alhasil, saat luka terjadi, trauma mulut mungkin akan banyak mengeluarkan darah.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena luka di dalam mulut biasanya lebih cepat sembuh dibandingkan cedera pada bagian tubuh lainnya.
Anda bisa mengatasi trauma mulut dengan menekan bagian yang berdarah selama 10 menit untuk menghentikan perdarahan.
Meski begitu, Anda perlu segera membawa luka akibat trauma mulut ke dokter jika:
Aphtous stomatitis atau sariawan merupakan salah satu penyakit mulut yang paling kerap ditemukan.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi atau luka kecil di dalam mulut, baik pada bibir, pipi bagian dalam, atau lidah.
Sampai saat ini, penyebab pasti sariawan belum diketahui. Namun, beberapa kondisi kesehatan berikut dapat meningkatkan risikonya.
Sariawan bisa muncul kembali setelah bertahun-tahun Anda mengalaminya untuk pertama kali. Meski demikian, penyakit mulut yang sangat umum dialami manusia ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Ciri-ciri herpes stomatitis hampir sama dengan sariawan. Akan tetapi, kondisi ini diakibatkan oleh jenis virus yang lebih spesifik, yaitu virus herpes simplex 1 (HSV-1).
Penyakit ini cukup mudah menular melalui air liur, tetapi tidak bisa bertahan lama di udara.
Beberapa gejala herpes stomatititis yang perlu Anda wasapadai yakni:
Penyakit yang juga dikenal sebagai cold sore atau fever blister ini kerap diobati dengan obat antivirus berupa acyclovir atau atau lidokain oles.