Secara umum, pneumonia adalah penyakit paru-paru yang dapat terjadi akibat bakteri, virus, maupun jamur. Di samping penyebab tersebut, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit pneumonia. Untuk mencegah pneumonia, Anda tak hanya perlu tahu penyebab, tetapi juga pahami faktor risikonya. Apa saja, ya?
Ada banyak jenis kuman yang dapat menjadi penyebab pneumonia. Namun, kuman yang paling umum menyebabkan kondisi ini adalah bakteri dan virus di udara.
Tubuh Anda biasanya mampu mencegah infeksi di paru-paru akibat kuman-kuman tersebut. Hanya saja, ketika kuman lebih kuat dari daya tahan tubuh, Anda tetap bisa terkena pneumonia.
Berikut ini adalah beberapa kondisi atau faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena pneumonia.
Pneumonia dapat menyerang semua orang di semua usia.
Akan tetapi, National Heart, Lung, and Blood Institute menyebutkan ada dua kelompok orang yang lebih berisiko terkena pneumonia.
Ini karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang dengan sempurna. Ketimbang orang dewasa, risiko pneumonia lebih tinggi pada bayi prematur.
Ini karena sistem kekebalan tubuh umumnya lebih lemah pada lansia.
Semakin bertambahnya usia, Anda juga semakin berisiko mengalami penyakit kronis yang dapat menjadi faktor risiko pneumonia.
Bayi, anak-anak, dan lansia yang tidak bisa mendapatkan vaksin pencegahan pneumonia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami pneumonia.
Kebanyakan orang terkena pneumonia karena mendapatkan infeksi dari orang lain di lingkungan mereka. Oleh karena itu, lingkungan Anda bisa menjadi faktor risiko pneumonia selanjutnya.
Kemungkinan terkena pneumonia akan meningkat jika Anda tinggal atau menghabiskan waktu lebih lama di tempat yang lebih ramai, seperti barak militer, penjara, atau panti jompo.
Pekerjaan yang Anda lakukan sehari-sehari juga dapat menjadi faktor yang meningkatkan risiko pneumonia.
Jika Anda bekerja dalam lingkungan yang sarat polusi udara dan asap beracun, risiko terserang pneumonia tentu akan lebih tinggi.
Kecenderungan Anda tertular pneumonia juga bisa lebih tinggi jika bekerja di pusat pemrosesan ayam, toko hewan peliharaan, atau klinik hewan.
Ini karena beberapa kuman penyebab pneumonia dapat menginfeksi burung dan hewan lainnya, kemudian menularkan ke Anda melalui udara.
Tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru Anda dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, perokok merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengidap pneumonia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One menemukan pahawa paparan asap tembakau sangat terkait dengan perkembangan community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia yang didapat dari komunitas.
Orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun yang merupakan perokok pasif juga dinilai berisiko lebih tinggi terkena pneumonia yang didapat dari komunitas.
Penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Anda juga lebih berisiko menghirup air liur atau muntah ke tenggorokan jika dibius atau tidak sadar karena overdosis.
Hal tersebut dibuktikan pada penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open. Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko CAP.
Faktor risiko pneumonia selanjutnya adalah perawatan di rumah sakit.
Artinya, jika Anda pernah menerima perawatan intensif di rumah sakit, risiko mengalami penyakit ini bisa lebih tinggi.
Pneumonia yang mungkin Anda dapat akibat faktor ini dinamakan hospital-acquired pneumonia atau pneumonia yang didapat di rumah sakit.
Bahkan, risiko bisa lebih tinggi jika ketika dirawat di rumah sakit, Anda tidak bisa banyak bergerak, dibius, atau tidak sadar.
Penggunaan ventilator di rumah sakit juga dapat meningkatkan risiko jenis pneumonia yang disebut dengan ventilator-associated pneumonia atau pneumonia terkait ventilator.
Beberapa kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dapat menjadi salah satu faktor risiko pneumonia.
Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda, meliputi:
Gangguan otak dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk batuk atau menelan.
Hal ini dapat menyebabkan makanan, minuman, muntah, atau air liur mengalir ke tenggorokan dan masuk ke paru-paru.
Artinya, risiko pneumonia aspirasi dapat meningkat karena kondisi ini. Gangguan otak yang dapat menjadi faktor risiko pneumonia aspirasi adalah:
Berbagai kondisi kesehatan lainnya juga dapat menjadi faktor risiko pneumonia, seperti:
Risiko-risiko di atas dapat meningkatkan kecenderungan Anda terkena penyakit pneumonia. Segera lakukan upaya pencegahan untuk menghindari penyakit pneumonia di kemudian hari.