Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput saluran bronkia yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Orang yang mengalami bronkitis sering mengalami batuk lendir kental yang dapat berubah warna. Gangguan bronkitis dapat bersifat akut atau kronis.
Bronkitis akut sangat umum terjadi. Sedangkan bronkitis kronis adalah gangguan yang perlu kamu waspadai karena kondisinya lebih serius. Ini adalah iritasi yang konstan atau peradangan pada selaput saluran bronkial. Gangguan ini seringkali disebabkan akibat kebiasaan merokok.
Bronkitis dan GERD (peningkatan asam lambung) sebenarnya tidak memiliki keterkaitan secara langsung. Dalam hal ini, bronkitis tidak akan menyebabkan komplikasi asam lambung (GERD) yang meningkat. Hanya saja kondisi sakit kronis dimana seseorang mengalami sakit dengan skala sedang maupun berat dalam jangka waktu lebih dari 2 minggu terkadang dapat memicu terjadinya penyakit asam lambung yang meningkat.Â
Peningkatan GERD atau asam lambung merupakan bentuk penyakit Refluks Gastroesophageal (GERD). Sementara itu apapun kebiasaan yang jadi pemicu gangguan bronkitis juga dapat memicu terjadinya gangguan GERD, salah satunya merokok.Â
Ada beberapa penyakit yang bisa kamu pertimbangkan berkaitan dengan peningkatan asam lambung, yaitu:
Refluks asam lambung dan gas lambung disebabkan oleh penyakit GERD.
Luka/ tukak pada dinding lambung atau usus dua belas jari.
Sindrom iritasi usus.
Wasir. Tumpukan feses dalam usus besar, kadang membuat keluhan pencernaan juga muncul akibat terganggunya proses pencernaan.Â
Efek samping dari kafein dalam kopi dan teh, juga efek samping dari beberapa obat nyeri seperti asam asetilsalisilat, ibuprofen, beberapa jenis antibiotik, obat anti-radang, obat untuk meredakan sesak napas.
Depresi dan gangguan kecemasan.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat dianggap sebagai gejala kronis mulas. Gangguan ini mengacu pada seringnya mencadangkan isi lambung (makanan) ke dalam tabung yang menghubungkan tenggorokan ke perut (kerongkongan). GERD juga merujuk pada serangkaian komplikasi medis yang dapat timbul dari reflux ini.
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus dan merupakan virus yang sama yang menyebabkan pilek dan flu. Sayangnya, antibiotik saja tidak dapat membunuh virus ini, jadi belum ada obat yang dapat menyembuhkan sebagian besar kasus bronkitis.Â
Penyebab paling umum dari bronkitis adalah merokok. Polusi udara dan debu atau gas beracun di lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi terhadap kondisi ini. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko bronkitis termasuk:
Asap rokok. Orang yang merokok atau yang hidup dengan perokok berisiko lebih tinggi mengalami bronkitis dan bronkitis kronis.Â
Resistansi rendah. Ini mungkin disebabkan oleh penyakit akut lain, seperti pilek atau dari kondisi kronis yang membahayakan sistem kekebalan tubuh. Orang dewasa yang lebih tua, bayi, dan anak kecil memiliki kerentanan lebih besar terhadap infeksi.
Beberapa iritasi pada pekerjaan. Risiko terkena bronkitis lebih besar apabila kamu mengalami iritasi paru-paru tertentu. Misalnya akibat terpapar asap kimia.Â
Refluks lambung. Gangguan mulas yang berulang dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat kamu lebih rentan mengalami bronkitis.Â
Untuk mengurangi terjadi risiko bronkitis, maka perlu melakukan pencegahan dengan langkah berikut: