Berita Kesehatan
Mengatasi Gigi Bungsu Bermasalah
Selasa, 01 Mar 2022 14:58:00

Banyak orang mengalami masalah pada gigi bungsunya. Gigi yang juga disebut wisdom teeth ini terletak di bagian gusi paling ujung dan biasanya baru tumbuh saat sudah dewasa. Pertumbuhan gigi bungsu sering menimbulkan masalah seperti nyeri yang dapat mengganggu saat mengunyah makanan. Apa saja masalah yang bisa terjadi pada gigi bungsu?

Masalah yang kerap terjadi pada gigi bungsu

Pertumbuhan gigi bungsu dapat terjadi tanpa menimbulkan rasa nyeri. Namun, terkadang gigi bungsu tumbuh miring sehingga mendorong gusi atau gigi di sebelahnya lalu menimbulkan rasa ngilu dan sakit. Kondisi ini disebut impaksi.

Impaksi dapat terjadi bila gigi tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh secara normal. Ketika ini terjadi, pertumbuhan gigi bungsu akan terasa menyakitkan dan terkadang menyebabkan infeksi.

Kadang kita tidak menyadari pertumbuhan gigi bungsu sampai rasa sakit terasa akibat terjadinya impaksi. Masalah nyeri akibat impaksi gugu bungsu ini bisa membuat rutinitas menyikat gigi jadi lebih sulit dilakukan.

Gigi yang berjejal di rahang atau condong ke samping akan sering bergesekan dengan pipi. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan munculnya bisul di pipi serta nyeri ketika mengunyah makanan.

Selain itu, jika ada sisa makanan tersangkut di antara geraham dan gigi bungsu biasanya sulit dijangkau oleh sikat gigi. Di kemudian hari, hal ini bisa saja menimbulkan berbagai masalah seperti gigi berlubang, infeksi gusi, serta kerusakan gigi yang lainnya.

Adanya pertumbuhan gigi yang menyerong juga dapat mendorong gigi di sebelahnya. Alhasil, kondisi tersebut akan membuat struktur gigi lain menjadi berantakan.

Apa saja gejala gigi bungsu impaksi?

Beberapa gejalanya mungkin serupa dengan yang Anda rasakan saat baru tumbuh gigi. Namun, gejala akibat impaksi biasanya terasa lebih intens dan mengganggu seperti di bawah ini.

  • Nyeri di gusi dan gigi yang dapat menjalar ke area telinga yang dekat dengan wajah
  • Gusi bengkak di bagian belakang mulut
  • Gusi berdarah
  • Kesulitan saat membuka rahang
  • Rasa tak enak di mulut
  • Bau napas tak sedap
  • Kesakitan ketika mengunyah atau menggigit makanan

Bila sudah terlanjur infeksi, Anda juga dapat mengalami beberapa gejala yang meliputi:

  • gusi merah meradang,
  • keluarnya nanah dari gusi,
  • nyeri kelenjar getah bening di bawah rahang, dan
  • demam.
  • Apa yang akan terjadi kalau gigi bungsu impaksi tidak dicabut?

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika tidak ditangani, gigi bungsu yang tumbuhnya tidak normal dapat menimbulkan masalah kesehatan. Berikut di antaranya.

    1. Kerusakan gigi lain

    Ketika gigi yang impaksi mendorong gigi lain, risiko infeksi meningkat di area tersebut. Selain itu, gigi akan tumbuh miring dan menumpuk, sehingga untuk pemulihannya perlu dilakukan operasi.

    2. Kista

    Gigi bungsu akan membentuk kantung yang berisi cairan di tulang rahang. Kista yang terbentuk akan merusak tulang rahang, gigi dan saraf. Tumor nonkanker juga bisa tumbuh.

    3. Gigi berlubang

    Seperti yang sudah disebutkan di atas, letaknya yang terpencil membuatnya sulit dibersihkan saat menyikat gigi, sehingga makanan dan bakteri mudah terperangkap di area tersebut. Alhasil, hal ini juga bisa menyebabkan infeksi.

    4. Sakit gusi

    Pembengkakan dan nyeri pada gusi alias pericoronitis bisa terjadi di area gigi yang impaksi tumbuh. Hal ini disebabkan karena sulitnya gigi tersebut dibersihkan.

    Bagaimana cara mengatasi gigi bungsu impaksi?

    Ketika Anda berkonsultasi ke dokter, dokter akan mendiagnosis gigi impaksi tersebut, apakah akan dilakukan pencabutan atau tidak. Jika gigi terbebas dari penyakit, mungkin hanya akan dilakukan perawatan.

    Sebaliknya, kalau gigi bungsu yang impaksi telah menyebabkan masalah dan menimbulkan risiko penyakit di masa depan, dokter akan melihat lebih lanjut prosedur apa yang akan direkomendasikan.

    Gigi impaksi yang menimbulkan rasa nyeri dan permasalahan mulut lainnya, akan direkomendasikan untuk ditangani lewat operasi.

    Operasi akan dilakukan di bawah pengaruh anestesi lokal. Pemberian anestesi bertujuan untuk membuat mulut Anda menjadi kebas atau mati rasa, sehingga Anda tidak merasakan sakit selama berjalannya operasi.

    Kemudian, dokter akan melakukan pencabutan gigi. Dokter gigi akan membuat sayatan di gusi dan menghilangkan tulang yang menghalangi akses ke akar gigi impaksi. Setelah berhasil dicabut, dokter akan menutup luka dengan jahitan dan menutup ruang kosong pada area tersebut dengan kain kasa.

    Operasi ini tidak membutuhkan waktu lama, Anda bisa pulang hari itu juga. Efek yang ditimbulkan setelahnya adalah rasa sakit dan perdarahan, serta bengkak pada rahang Anda.

    Beberapa orang mungkin akan kesulitan membuka mulutnya karena bengkak di otot rahang. Dokter akan memberikan instruksi untuk menangani pembengkakan dan nyeri tersebut. Anda juga harus meminum obat dan mengompresnya dengan air dingin untuk mengurangi bengkak.