Berita Kesehatan
Omicron Bisa Kawin dengan Delta, Apakah Efeknya Seburuk Itu?
Kamis, 10 Feb 2022 09:00:00

Keberadaan virus Covid-19 varian Delta saja sudah sempat menghebohkan dunia, terlebih saat varian Omicron muncul.

Namun rupanya, varian-varian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini juga bisa “kawin” atau istilah lainnya bergabung menginfeksi tubuh seseorang.

Dalam hal ini, varian Omicron dan Delta memiliki kemungkinan paling besar dan paling sering disebut untuk berkombinasi atau kawin.

Apakah artinya varian Omicron dan Delta secara sekaligus menjangkiti tubuh manusia?

Sebuah hasil studi pada European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Disease tahun 2021 lalu menunjukkan adanya seorang wanita penderita Covid-19 varian Alpha dan Beta di saat yang sama di Belgia dan wanita ini sudah berusia 90 tahun.

Maka secara tidak langsung, hasil studi tersebut telah menjawab pertanyaan secara tidak langsung mengenai kemungkinan dua varian Covid-19 menjangkiti tubuh manusia.

Pasien penderita varian Alpha dan Beta tersebut sempat memperoleh perawatan di rumah sakit, namun 5 hari setelah terdiagnosa akhirnya meninggal.

Sementara itu, sebuah hasil studi lain pada jurnal Virus Research April 2021 lalu menunjukkan adanya 2 orang pasien di Brasil berusia sekitar 30 tahun yang menderita varian P.2 dan Gamma sekaligus sejak terinfeksi November 2020.

Gejala yang dilaporkan dialami oleh kedua pasien meliputi sakit kepala, sakit tenggorokan, serta batuk kering (tergolong sebagai gejala ringan).

Apakah Delmicron (Delta dan Omicron) tengah mengancam?

Setidaknya hingga kini belum mengancam; Delmicron atau sebutan untuk “perkawinan” antara Delta dan Omicron memang belum teridentifikasi adanya kasus nyata.

Sementara ini, hal tersebut baru sekadar kekhawatiran saja karena adanya peluang kedua varian kawin dan menginfeksi tubuh manusia bersamaan.

Jika sampai terjadi sungguhan, kasusnya pun akan tergolong hebat dan berat karena sangat berbahaya.

Apakah vaksinasi saja cukup menurunkan risiko infeksi Delmicron?

Tidak cukup bila hanya mengandalkan vaksinasi sebab vaksinasi sekalipun mampu mengurangi tingkat keparahan infeksi Covid-19 tetap kurang maksimal.

Justru, akan jauh lebih baik apabila ada pembatasan aktivitas masyarakat supaya mampu mencegah risiko penularan infeksi.

Semakin tidak terbatasi dan tidak dapat tercegah, penyebaran Omicron maupun Delta bisa jauh lebih luas, terlebih kini mulai muncul subvarian Omicron BA.2 yang penyebarannya dianggap lebih cepat.

Selain vaksinasi, disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan sangat vital agar setelah divaksin pun risiko terinfeksi rendah.