Berita Kesehatan
Tambal Gigi dan Prosedur Pemasangannya di Dokter Gigi
Kamis, 06 Jan 2022 16:20:21

Gigi patah atau gigi berlubang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman bila terus dibiarkan terlalu lama. Maka dari itu, kondisi tersebut harus segera diatasi dengan prosedur tambal gigi. Simak ulasan berikut untuk mengetahui proses serta pilihan bahan yang digunakan untuk menambal gigi.

Apa itu tambal gigi?

Tambal gigi adalah salah satu prosedur merapikan gigi yang umum dilakukan apabila gigi mengalami kondisi khusus, seperti patah, berlubang, atau rusak.

Tujuan dari proses menambal gigi adalah menutupi lubang pada permukaan enamel gigi. Umumnya, tambal pada gigi dilakukan untuk mengurangi risiko kebocoran atau pembusukan di dalam gigi.

Berdasarkan bahan yang digunakan, ada beberapa jenis tambal gigi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi gigi yang Anda alami. Berikut di antaranya.

1. Amalgam

Jenis bahan tambalan gigi ini terbuat dari campuran berbagai jenis logam dan berwarna perak. Amalgam terdiri dari 50% merkuri, 35% perak, 15% timah, tembaga, serta jenis logam lain. Biasanya tambalan ini digunakan untuk memperbaiki gigi geraham bagian belakang.

Meskipun penggunaan jenis tambalan ini bisa bertahan hingga 10 tahun lamanya, para dokter tidak menganjurkan pasien untuk menggunakan tambalan jenis ini. Sebab, amalgam merupakan salah satu logam yang mengandung zat merkuri yang sangat berbahaya bagi tubuh.

Karena risiko ini pula, amalgam tidak lagi digunakan sebagai tambalan gigi yang bermasalah.

2. Resin komposit

Bahan tambalan gigi komposit ini terbuat dari campuran partikel plastik dan kaca halus. Proses penambalan gigi menggunakan alat bernama light cure yang berfungsi untuk mengeraskan partikel kaca pada gigi.

Kelebihan bahan tambal gigi ini adalah warnanya yang dapat menyatu dengan warna gigi asli dan materialnya yang terbilang kuat, walaupun tidak sekuat amalgam.

Sayangnya, harga tambal gigi komposit resin sedikit lebih mahal dari bahan amalgam. Bahan komposit resin ini bisa bertahan selama kurang lebih 5 tahun pada gigi.

3. Emas kuning

Mungkin di Indonesia sudah banyak yang menggunakan tambal pada gigi berbahan emas. Tambal gigi jenis ini terbuat dari paduan emas yang dicampur dengan logam. Beberapa orang lebih menyukai warna emas ini dibanding warna perak bahan amalgam. Selain itu bahan emas juga tidak menimbulkan korosi pada gigi.

Tambalan gigi berbahan emas ini juga terbilang tahan lama penggunaannya, yakni sekitar 15 tahun masa pemakaian. Kelebihan lainnya, tambal emas bisa menahan kekuatan mengunyah makanan yang teksturnya keras dan tebal.

Jika dibandingkan harganya, harga tambalan gigi berbahan emas ini memang lebih mahal 6 hingga 7 kali lipat daripada bahan amalgam dan komposit.

4. Logam dan porselen

Porselen dan logam merupakan bahan umum untuk memperbaiki kerusakan pada gigi. Biasanya kedua bahan tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki semua bagian gigi, misalnya untuk veneer gigi, implan gigi, bahkan kawat gigi.

Meski demikian, harga pemasangan tambal logam jauh lebih murah daripada bahan porselen ketika Anda ingin memperbaiki kerusakan gigi. Keduanya aman digunakan dalam tubuh dan bisa bertahan lebih dari 7 tahun.

5. Semen ionomer kaca (SIK)

Semen ionomer kaca terbuat dari bubuk kaca silikat yang dapat menempel langsung pada permukaan gigi. Biasanya, tambalan SIK banyak dianjurkan untuk pasien anak-anak.

SIK juga menjadi salah satu pilihan tambalan yang baik, sebab bahan ini dapat mengeluarkan fluorida yang mampu melindungi gigi dan mencegah gigi berlubang di masa depan. Kegunaannya sangat bermanfaat bagi pasien dengan oral hygiene yang kurang baik.

Sayangnya, jenis tambal gigi ini kurang kuat bila dibandingkan dengan resin komposit. Pada pasien dewasa, SIK lebih sering digunakan sebagai tambalan sementara untuk diganti di kemudian hari.

Bagaimana prosedur tambal gigi?

Prosedur penambalan gigi berbeda-beda bergantung pada jenis bahan yang dipilih. Umumnya, bahan tambal yang sering digunakan adalah resin komposit.

Sebelum menambal dengan resin komposit, dokter mungkin akan memberikan suntik anestesi lokal terlebih dahulu untuk mematikan sementara area saraf pada sekitar gigi.

Perlu Anda ketahui, tidak semua pasien mendapatkan anestesi. Biasanya anestesi baru diberikan bila area yang akan ditambal dekat dengan pulpa atau bila gigi yang berlubang menimbulkan rasa sakit.

Kemudian, dokter melakukan proses pembuangan karies di gigi dengan memotong enamel gigi menggunakan bor. Langkah ini dilakukan guna menghilangkan pembusukan di dalam gigi.

Setelah itu, dokter akan membentuk ruang pada gigi sebagai persiapan untuk memasukkan tambalan ke dalamnya. Sebelum mengisi lubang dengan tambalan, dokter memberikan gel fosfat 37% untuk mengencangkan gigi.

Langkah selanjutnya, dokter melapisi gigi Anda dengan resin menggunakan cahaya terang agar resin kuat dan tidak rapuh, lalu dokter akan menambal gigi dengan komposit.

Begitu lubang gigi sudah tertambal, tambalan akan dipoles sampai menyerupai anatomi gigi yang asli. Hal ini dilakukan supaya pasien tidak mengalami overhanging restoration yang dapat menyebabkan sulit mengunyah dan nyeri tulang temporal.

Nantinya, dokter akan meminta pasien untuk menggigit kertas artikulasi dengan gigi yang sudah ditambal guna melihat bagian yang butuh dikurangi dan yang butuh dipoles.

Bagaimana perawatan setelah tambal gigi?

Setelah proses penambalan gigi, mungkin akan timbul rasa tidak nyaman pada mulut. Tak perlu khawatir, hal ini akan kembali normal seiring waktu kurang lebih setelah 1-3 jam.

Untuk menjaga kesehatan gigi, ada beberapa perawatan yang dapat membantu tambalan bertahan lama seperti di bawah ini.

  • Tidak langsung makan sampai satu jam setelah penambalan.
  • Menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi, terlalu panas, atau terlalu dingin.
  • Tidak memberikan tekanan terlalu keras di sekitar area tambalan gigi.
  • Menyikat gigi dengan benar secara rutin dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida.
  • Menggunakan obat kumur untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan dan plak.

Dokter gigi mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan. Jika terdapat keluhan seperti gusi bengkak, tambalan retak, dan rasa tak nyaman saat mengunyah, lebih baik segera konsultasikan ke dokter Anda.