TBCÂ atau tuberkulosis adalah Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang berpotensi serius dan terutama menyerang paru-paru. Bakteri penyebab tuberkulosis menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tetesan kecil yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin. Selain itu, kamu jauh lebih mungkin tertular tuberkulosis dari seseorang yang tinggal langsung denganmu. Bagaimana sebenarnya cara penularan tuberkulosis? Berikut ulasannya!
Bakteri TB menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lain. Bakteri TBC dibuang ke udara ketika pengidap TBC paru-paru atau tenggorokan batuk, berbicara, atau bernyanyi. Orang yang mungkin ada di sekitar mungkin menghirup bakteri ini dan terinfeksi.
Meski begitu, TBC tidak ditularkan melalui:
1. Menjabat tangan seseorang.
2. Berbagi makanan atau minuman.
3. Menyentuh seprai atau kursi toilet.
Ketika seseorang menghirup bakteri TBC, bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru dan mulai berkembang biak. Dari sana, mereka dapat berpindah melalui darah ke bagian tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Penyakit TBC di paru-paru atau tenggorokan bisa menular. Artinya, bakteri tersebut dapat menyebar ke orang lain. TBC di bagian tubuh lain, seperti ginjal atau tulang belakang, biasanya tidak menular.
Orang dengan penyakit TBC paling mungkin menularkannya kepada orang yang menghabiskan waktu bersamanya setiap hari. Ini termasuk anggota keluarga, teman, dan rekan kerja atau teman sekolah.
TBC adalah infeksi menular yang biasanya menyerang paru-paru dan dapat juga menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang belakang. Jenis bakteri yang menyebabkannya adalah Mycobacterium tuberculosis.
Saat ini, kebanyakan orang dengan TBC dapat disembuhkan dengan antibiotik, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Pengidapnya membutuhkan waktu setidaknya 6-9 bulan untuk penanganan jangka panjangnya.Â
Perlu diketahui kalau infeksi TBC tidak selalu berarti pengidapnya akan sakit. Ada dua bentuk penyakit TBC yaitu:
1. TB Laten
Itu berarti kamu memiliki kuman di tubuh, tetapi sistem kekebalan mencegahnya menyebar. Ini membuat kamu tidak memiliki gejala apa pun, dan tidak menular. Namun, infeksinya masih hidup dan suatu hari bisa menjadi aktif.Â
Jika kamu berisiko tinggi untuk aktivasi ulang misalnya, jika kamu mengidap HIV, kamu akan mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir. Ditunjukkan melalui rontgen dada tidak biasa, atau sistem kekebalan melemah. Dokter akan memberi kamu obat untuk mencegah TBC menjadi aktif.
2. TB Aktif
Kuman berkembang biak dan membuat kamu sakit. Kamu bisa menyebarkan penyakit ini ke orang lain. Sembilan puluh persen kasus aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi TB laten. Infeksi TB laten atau aktif juga bisa resisten terhadap obat, yang berarti obat tertentu tidak bekerja melawan bakteri.
Kamu akan meningkatkan risiko terinfeksi TBC jika berada pada kondisi: