Sudah hampir satu juta orang di seluruh dunia terinfeksi Covid-19. Meski begitu, masih saja ada yang menggampangkan penyakit ini. Mereka tidak tahu, gambar paru pasien corona menunjukkan bahwa kerusakan yang bisa timbul akibat penyakit ini bisa berdampak fatal.
Gambaran paru-paru memang menjadi salah satu acuan untuk mengetahui infeksi virus corona yang sedang terjadi. Itulah alasannya, selain pemeriksaan swab tenggorok, rontgen thorax atau rontgen dada juga dijadikan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi Covid-19.
Saat masuk ke dalam tubuh, virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 akan berjalan ke saluran pernapasan dan menyebabkan terjadinya infeksi. Saat infeksi terjadi, tubuh akan mencoba melawannya dengan sistem imun sebagai garda terdepan.Peperangan antara sistem imun dan virus inilah yang kemudian menyebabkan peradangan di area yang terinfeksi. Pada infeksi Covid-19, peradangan bisa terjadi di semua saluran pernapasan, mulai dari tenggorokan hingga alveolus. Peradangan juga menyebabkan paru-paru membengkak hingga terisi cairan.
Perubahan inilah yang akan terlihat saat seseorang yang terpapar Covid-19, diperiksa menggunakan rontgen dada. Pada orang yang infeksinya masih ringan, perubahan yang terlihat pada hasil rontgennya belum terlalu berbeda dari paru-paru normal. Sementara itu pada pasien dengan infeksi yang parah, gambaran rontgen parunya akan terlihat jelas berbeda dengan yang normal.Sebagai organ lunak, paru-paru yang normal akan memperlihatkan warna hitam atau gelap pada hasil rontgen. Sementara itu, saat paru mulai terlihat berwarna putih, maka tandanya ia sudah mulai ditutupi oleh cairan maupun kerusakan yang lain. Berikut ini gambar hasil rontgen paru antara pasien Covid-19 dan hasil rontgen paru-paru normal.
Gambar paru-paru normal: terlihat berwarna hitam di seluruh bagiannya (sumber foto: Stefan Jaeger Research Article)
Pasien corona yang masuk kategori ringan hingga sedang gejalanya sangat beragam. Seseorang bisa saja hanya merasakan gatal di tenggorokannya dan batuk kering. Lalu, sebagian lainnya bisa merasakan gejala yang lebih buruk seperti sulit bernapas akibat katung udara di paru-paru yang disebut alveolus mulai meradang.Meski gejalanya bisa berbeda, pasien Covid-19 yang gejalanya ringan hingga sedang, memiliki satu kesamaan. Pada pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan rontgen dada, paru-paru pasien kedua kategori ini akan memperlihatkan gambaran buram. Gambaran ini bisa terlihat di salah satu atau kedua paru-paru.Gambaran tersebut bisa diumpamakan seperti kaca yang berembun saat terkena uap panas. Dalam bahasa kedokteran, tampakan ini sering disebut sebagai ground-glass opacity.
Pada kasus yang parah, pembengkakan yang terjadi akibat infeksi sudah semakin parah. Paru-paru juga mulai dipenuhi oleh cairan dan sisa-sisa kotoran dari sel-sel yang mati akibat kalah saat melawan virus. Kondisi ini membuat pasien kesulitan menghirup oksigen sehingga membuat sulit bernapas.Pada kondisi ini, bercak atau area putih pada paru-paru sudah terlihat semakin jelas, tak lagi samar. Bercak tersebut pun terlihat sudah mulai menyambung satu sama lain.
Pada pasien yang sudah masuk kondisi kritis, biasanya berbagai komplikasi corona akan muncul. Salah satu komplikasi yang paling sering terjadi adalah acute respiratory distress syndrome (ARDS). Saat pasien corona sudah mengalami ARDS, gambaran parunya sudah terlihat putih di kedua sisi.Selain itu secara klinis, pasien tersebut juga akan sangat kesulitan bernapas karena paru-parunya sudah terisi penuh oleh cairan, kotoran, serta sisa metabolisme lainnya. Hal ini membuat paru-paru sudah tidak lagi bisa mengantarkan oksigen yang sangat diperlukan untuk organ vital agar dapat berfungsi. Akibatnya, bisa terjadi kegagalan organ vital yang berujung pada kematian.
Meski gambar paru pasien corona menunjukkan tampilan yang khas, tapi nyatanya tidak semua orang yang positif Covid-19 mengalami perubahan berarti di paru-parunya. Dalam penelitian yang dilakukan pada orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien yang positif Covid-19, sekitar 30% di antaranya tidak mengalami gejala apapun. Hasil rontgen parunya pun tidak menunjukkan adanya perubahan.Sementara itu sisanya, atau sekitar 70% di antaranya menunjukkan adanya perubahan gambaran paru apabila diperiksa melalui rontgen.
Dari 70% responden tersebut, sekitar 20% di antaranya menunjukkan adanya gejala Covid-19, meski tidak parah.Sehingga bisa disimpulkan bahwa sebagian orang bisa saja positif Covid-19 tanpa adanya gejala serta perubahan gambaran paru-paru. Untuk itu, hasil dari rontgen dada hanyalah salah satu acuan diagnosis dan pemeriksaan lain seperti swab tenggorokan, masih harus dilakukan untuk memastikan diagnosis.