Membersihkan telinga tidak boleh asal-asalan. Pasalnya, telinga adalah salah satu organ yang sangat penting dan sensitif. Itu sebabnya, Anda harus berhati-hati ketika membersihkan telinga. Lantas, bagaimana cara membersihkan telinga yang benar dan aman? Simak panduannya dalam artikel ini.
Sebelum mengetahui bagaimana cara membersihkan telinga yang benar, ada baiknya pahami dulu anatomi telinga Anda sendiri. Secara garis besar, telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Ketiga bagian telinga tersebut menjadi saluran suara dari luar untuk masuk dan diterjemahkan di otak. Otak lalu menerjemahkan sinyal ini sebagai suara.
Setelah mengetahui anatomi telinga, Anda pasti memahami bahwa telinga bukan hanya sebagai alat mendengar, tapi juga menjaga keseimbangan tubuh. Ya, telinga membantu menjaga keseimbangan agar Anda bisa berjalan, melompat, dan berlari tanpa terjatuh.
Bila Anda merasakan gangguan pada telinga, segera periksa kesehatan Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Banyak orang yang mengira bahwa cairan kuning (earwax) di dalam telinga adalah kotoran telinga. Padahal, tidak begitu. Faktanya setiap manusia akan menghasilkan earwax, substansi yang berbentuk agak lengket dan berwarna kuning untuk mencegah infeksi, melembapkan saluran telinga, hingga melindungi gendang telinga. Setiap orang menghasilkan jumlah dan jenis earwax yang berbeda-beda, tergantung dari faktor genetik dan mungkin kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Strukturnya yang lengket membuat benda-benda asing seperi polutan, serangga, kotoran, yang masuk ke dalam telinga terperangkap sehingga tidak mengganggu kerja telinga. Telinga akan otomatis membersihkan kotoran saat kita berbicara, mengunyah, dan menggerakkan rahang. Earwax akan bergerak ke arah luar saluran telinga dan biasanya mengering lalu akan keluar dengan sendirinya dari lubang telinga.
Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan banyak orang ketika membersihkan telinga:
Ada beberapa cara membersihkan telinga yang salah namun masih sering dilakukan banyak orang. Misalnya, menggunakan cotton bud, pengorek telinga, bahkan penjepit rambut (bobby pins). Padahal, cara membersihkan telinga satu ini dinilai berbahaya.
Sebenarnya kotoran telinga memiliki mekanisme sendiri untuk keluar dari telinga tanpa harus Anda korek-korek menggunakan cooton bud, jari, bahkan penyempit rambut. Kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya di daun telinga bersama debu berkat dorongan mekanisme otot pipi saat Anda mengunyah makanan.
Jadi, Anda tidak perlu mengambil risiko dengan mengorek-ngorek telinga sampai ke bagian tengah maupun bagian terdalam telinga. Anda cukup membersihkan bagian daun telinga ataupun telinga bagian luar saja.
Apabila Anda terus mengorek kotoran telinga, maka kotoran tersebut justru akan semakin terdorong masuk ke bagian dalam telinga. Akibatnya, kotoran tidak bisa keluar dan malah mengendap di dalam telinga. Nah, kotoran yang mengendap ini akan mengeras dan membantu sehingga akan menyumbat sirkulasi di dalam telinga. Hal inilah yang kerap menjadi salah satu penyebab berkurangnya kualitas pendengaran seseorang.
Tak hanya itu saja, kotoran telinga alias earwax yang terjebak di dalam telinga juga bisa menyebabkan infeksi. Pasalnya, bisa saja earwax membawa bakteri yang berasal dari luar telinga. Jika telinga Anda mengalami infeksi, maka akan menimbulkan rasa sakit yang pada akhirnya juga memengaruhi pendengaran Anda.
Mengorek telinga juga bisa merusak saluran telinga, bahkan dan dalam kasus yang lebih parah dapat merobek gendang telinga dan akhirnya kemampuan pendengaran menghilang.
Gendang telinga sangat rapuh, sehingga organ penting dalam telinga ini akan dengan mudah pecah bahkan saat menerima tekanan yang lembut sekalipun dari dorongan cotton bud. Rasa sakitnya termasuk cukup parah dan telinga Anda mungkin akan mengeluarkan cairan bening dari dalam.
Masih mau menerapkan cara membersihkan telinga yang satu ini?
Prinsip cara membersihkan telinga menggunakan terapi ear candle adalah menggunakan lilin untuk mengangkat earwax dan kotoran lain yang terdapat di dalam telinga.
Terapis akan memasukkan ujung lilin ke dalam telinga Anda dan menyalakan api di ujung lainnya. Dengan menggunakan api yang menyala, cara membersihkan telinga satu ini dipercaya dapat “menyedot†kotoran – kotoran yang terdapat di telinga Anda.
Meskipun perawatan ini diklaim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa terapi ini efektif membersihkan kotoran telinga.
Bahkan, tidak sedikit kasus kerusakan telinga yang disebabkan oleh ear candle. Misalnya, lelehan lilin yang malah masuk ke saluran telinga bahkan menempel di gendang telinga atau bagian telinga yang mengalami luka bakar.
Menurut American Academy of Audiology, tidak ada bukti ilmiah bahwa ear candling mampu menarik keluar kotoran yang berada di dalam telinga. Hal ini didasari dari pengukuran yang dilakukan pada saluran telinga sebelum dan sesudah melakukan terapi ear candle. Hasil pengukuran menunjukkan jika kotoran yang berada di dalam telinga tidak mengalami pengurangan. Para peneliti justru menemukan jika terdapat serpihan abu yang mengendap akibat dari pembakaran lilin.
Tidak hanya itu, beberapa peneliti bahkan menganggap jika terapi ear candle ini hanya sebuah mitos belaka. Kotoran yang ditunjukkan terapis setelah melakukan terapi sebenarnya adalah sisa pembakaran lilin, bukan kotoran pada telinga Anda.
Jika dibiarkan, sisa pembakaran tersebut akan bercampur dengan kotoran telinga yang menumpuk dan menjadi kering. Lama kelamaan, hal ini akan membuat pendengaran Anda terganggu.
Karena sampai saat ini belum ada bukti ilmiah, maka bisa dikatakan jika cara membersihkan telinga menggunakan terapi ear candle tidak direkomendasikan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya telinga Anda memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga kita tak perlu membersihkan sendiri bagian dalamnya. Tetapi jika karena satu dan lain hal terjadi penumpukan earwax yang mengganggu, Anda bisa coba beberapa cara memberishkan telinga berikut ini:
Obat tetes telinga memudahkan earwax untuk keluar dengan sendirinya. Meski begitu, cara pakainya bukan hanya sekadar diteteskan. Agar obat bekerja efektif mempercepat kesembuhan Anda, penting untuk memastikan cairan obat benar-benar masuk hingga ke dalam saluran telinga.
Beberapa jenis tetes telinga di antaranya hidrogen peroksida atau sodium bikarbonat. Biasanya obat ini banyak dijual bebas di apotek atau toko obat. Pastikan Anda selalu membaca petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label kemasan. Jika Anda memiliki kulit sensitif dan memiliki riwayat kelainan pada telinga, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikut ini panduan atau cara membersihkan telinga menggunakan obat tetes telinga:
Ketika Anda pertama kali meneteskan obat tetes telinga, tidak jarang saluran telinga akan terasa nyeri dan panas. Namun apabila setelah pemberian obat telinga Anda menjadi gatal, bengkak dan nyeri, segera konsultasikan ke dokter.
Penumpukan earwax dapat terjadi karena bagian dalam telinga yang terlalu kering. Jika masalah ini Anda alami, Anda dapat melembapkan bagian dalam telinga dengan menggunakan minyak zaitun atau baby oil. Cukup dengan meneteskan beberapa tetes minyak ke telinga yang bermasalah dan tunggu kira-kira lima menit.
Penggunaan minyak zaitun jarang menyebabkan alergi atau iritasi, tetapi membutuhkan waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya. Anda mungkin harus mengulangi perawatan ini beberapa kali secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain beberapa cara yang sudah disebutkan di atas, ada satu lagi solusi terbaik untuk membersihkan telinga. Ya, cara membersihkan telinga terbaik sebenarnya dengan mengunjungi dokter THT Anda untuk mendapatkan pembersihan telinga profesional. Atau jika Anda tidak sengaja melukai telinga Anda dengan cotton bud dan merasa sakit pada bagian dalam telinga, Anda juga harus segera memeriksakannya ke dokter.
Secara umum, periksakan telinga Anda ke dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali atau sesuai dengan instruksi dokter. Pemeriksaan ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih lagi saat usia Anda mulai menua.
Pasalnya, gangguan pendengaran berkembang secara bertahap, sehingga Anda perlu memastikan kondisi telinga Anda dalam keadaan sehat setiap waktu. Anda perlu untuk melakukan tes awal pendengaran sehingga Anda dapat mengukur dan mengambil tindakan setiap ada gangguan pendengaran yang Anda rasakan.
Selain mengetahui berbagai cara membersihkan telinga, penting juga bagi Anda untuk memahami cara menjaga kesehatan telinga secara keseluruhan.
Telinga memang berfungsi untuk mendengar. Akan tetapi, telinga mempunyai kapasitas kemampuan untuk mendengar suara. Jadi, tidak semua suara yang masuk ke dalam kategori aman untuk didengar telinga Anda.
Jika Anda sering terpapar suara keras hingga membuat telinga nyeri, maka hal tersebut lambat laun dapat mengurangi kemampuan mendengar. Sumber suara keras ini bisa bermacam-macam, misal dari lingkungan kerja Anda, dari musik yang Anda dengarkan, dan lain sebagainya.
Untuk menjaga kesehatan telinga, Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini:
1. Jangan pasang volume musik terlalu keras
Jika Anda suka mendengarkan musik, pastikan Anda mengatur volume pemutar musik Anda tidak terlalu keras dan seminimal mungkin. Untuk memastikan apakah volume pemutar musik Anda berada dalam kisaran normal atau tidak, Anda bisa mengiranya sendiri.
Sementara bila Anda mendengarkan musik melalui headphone dan suaranya terdengar oleh orang di dekat Anda atau Anda sampai tidak dapat mendengar suara lain, artinya volume musik Anda terlalu keras. dan Anda harus menurunkannya.
2. Batasi penggunaan headset
Usahakan untuk tidak mendengarkan musik terlalu sering menggunakan headset. Berilah waktu telinga Anda untuk beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat mendengarkan musik melalui headset. Artinya, batas volume musik Anda adalah tidak lebih dari 60 persen dan Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 menit sehari.
3. Gunakan pelindung telinga jika diperlukan
Jika lingkungan kerja Anda selalu menciptakan suara keras, seperti saat saat memotong rumput, menggunakan alat-alat listrik yang mengeluarkan suara, dan sebagainya, sebaiknya Anda menggunakan pelindung telinga.
Sementara bila Anda suka menonton konser, ke bioskop, atau pergi ke tempat yang memutar musik dengan suara keras, sebaiknya menggunakan penyumbat telinga. Hal ini dilakukan untuk meredam efek suara yang bervolume tinggi tersebut.
4. Jangan mendengarkan dua sumber suara keras dalam satu waktu
Ini justru dapat merusak pendengaran Anda. Misalnya, saat ada orang yang sedang membersihkan rumah dengan vacuum cleaner yang mengeluarkan suara berisik, Anda jangan membesarkan volume televisi atau malah mendengarkan musik dengan suara keras.
5. Pastikan telinga Anda selalu kering
Jika Anda hobi berenang, ada baiknya Anda menggunakan penyumbat telinga untuk renang untuk mencegah air masuk ke dalam telinga.
Jika Anda merasa ada air yang masuk ke dalam telinga, segera miringkan kepala Anda dan tarik cuping telinga Anda untuk merangsang air ke luar. Jangan lupa, untuk selalu mengeringkan telinga Anda dengan handuk kering setiap selesai berenang dan juga setiap selesai mandi, ini penting.
Anda juga bisa menyimak cara membersihkan telinga yang benar dan salah pada video berikut ini, lho. Jangan lupa juga untuk cek video lainnya di akun youtube Hello Sehat, ya.