Berita Kesehatan
Waspada, Telinga Keluar Cairan Bisa Dialami Semua Orang
Sabtu, 15 Feb 2020 10:13:43

Jika Anda mengalami telinga keluar cairan, berarti Anda sedang mengalami infeksi atau luka di telinga bagian tengah. Jangan didiamkan, kondisi ini memerlukan bantuan medis.

Normalnya, telinga akan memproduksi kotoran telinga. Kotoran telinga ini mengandung minyak yang berfungsi untuk membungkus debu, bakteri, atau benda-benda asing lain agar tidak masuk lebih jauh ke telinga.

Namun pada beberapa kondisi tertentu seperti infeksi telinga atau gendang telinga pecah, telinga akan mengeluarkan cairan yang berisi darah atau mungkin juga nanah. Adanya cairan yang keluar dari telinga dikenal dengan sebutan otorrhea.

Apa Penyebab Telinga Keluar Cairan?

Pada umumnya, penyebab keluarnya cairan di dalam telinga adalah infeksi. Bakteri atau virus dapat masuk hingga ke telinga tengah yang berada di belakang gendang telinga. Bakteri dan virus yang berhasil masuk dapat menyebabkan infeksi. Infeksi inilah yang memicu terkumpulnya cairan di telinga tengah. Tekanan yang dihasilkan oleh kumpulan cairan ini akan mendorong dan suatu saat merobek gendang telinga sehingga cairan akan mengalir keluar dari telinga.

Dua kondisi lainnya yang dapat menyebabkan telinga keluar cairan adalah:

Trauma

Trauma dapat terjadi ketika Anda membersihkan telinga menggunakan kapas atau cotton bud dan mendorongnya terlalu dalam. Kondisi lain yang membuat telinga mengalami trauma adalah peningkatan tekanan udara ketika Anda sedang naik pesawat atau melakukan scuba diving. Tekanan udara luar yang meningkat ini akan menekan gendang telinga ke dalam, sehingga menimbulkan rasa sakit, dan bahkan pada beberapa orang bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga.

Sindrom telinga perenang

Sindrom yang lebih dikenal dengan otitis eksterna ini bisa terjadi ketika Anda terlalu lama bermain-main di air. Bagian dalam telinga Anda akan menjadi sangat lembap, sehingga kulit pada dinding saluran telinga akan mengelupas dan pecah. Di sinilah bakteri dan virus bisa masuk, sehingga menyebabkan infeksi.

Meskipun disebut sindrom telinga perenang, keadaan ini tidak hanya terjadi ketika seseorang berada di dalam air. Kulit saluran telinga dapat mengalami iritasi akibat eksim atau karena ada benda asing yang masuk.

Yang bisa Dilakukan di Rumah jika Telinga Keluar Cairan

Pada saat mengalami telinga keluar cairan, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menanganinya di rumah.

Yang pertama, Anda dapat mengompres sisi telinga yang keluar cairan dengan kompres hangat. Pastikan handuk/kain yang Anda gunakan tidak terlalu basah untuk menghindari masuknya air ke dalam telinga.

Anda harus menjaga tekanan dalam telinga dengan cara tidak menghembuskan napas dari hidung dengan terlalu keras. Terkadang pada saat telinga Anda keluar cairan, akan muncul sensasi tidak nyaman seperti telinga buntu. Hindari melakukan gerakan menahan napas dengan hidung dan mulut ditutup, karena hal ini akan semakin meningkatkan tekanan dalam telinga, dan berisiko memperlambat proses penyembuhan.

Jangan gunakan obat tetes telinga apa pun selain yang diresepkan/direkomendasikan oleh dokter. Obat tetes ini dapat masuk jauh lebih dalam ke dalam telinga, yang bisa menyebabkan masalah lain yang lebih serius.

Tanda-tanda Harus Memeriksakan Diri ke Dokter

Jika kondisi telinga keluar cairan dirasa sudah makin parah, minimal mulai terasa sakit, maka Anda disarankan untuk segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain kemunculan rasa sakit, masih ada gejala-gejala lain yang harus diperiksakan kepada dokter, yaitu:

  • Cairan yang keluar berwarna putih, kuning, bening, atau berupa darah.
  • Cairan tersebut keluar setelah terjadi kecelakaan atau cedera.
  • Disertai dengan gejala-gejala lain, seperti sakit kepala atau demam tinggi.
  • Kualitas pendengaran berkurang.
  • Terjadi pembengkakan atau kemerahan pada saluran telinga.
  • Kondisi telinga keluar cairan sudah terjadi lebih dari lima hari.

Agar selanjutnya Anda tidak mengalami telinga keluar cairan lagi, maka segera upayakan pencegahan sebaik-baiknya. Cobalah gunakan alat penutup telinga ketika berada di lingkungan yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi dan selalu keringkan telinga setelah berenang untuk mencegah telinga kemasukan air dengan cara memiringkan kepala ke sisi yang kemasukan air.